RAHASIA UNIT LINK 🤫…! PART – 2
Yang tidak di ketahui oleh banyak Nasabah, dan bahkan Agen Asuransi

Let’s Continue

Saya coba tunjukkan Fakta lain yang mungkin bisa mengejutkan kita semua.
Are you ready…?
Mengambil data mundur 9 tahun kebelakang dari tahun 2020 ke tahun 2011.
Tepatnya tgl 24 Maret 2020 dimana IHSG jatuh cukup dalam karena dampak wabah Corona.

Tgl 24 Maret 2020, IHSG = 3.937
Tgl 21 April 2011, IHSG = 3.801

Berapa Annual Rate nya?
Yes… Hampir NOL (0).
Selama 9 tahun tidak ada pertumbuhan sama sekali!

Berarti bila kita memiliki polis Unit Link yang telah berjalan selama 9 tahun tersebut dengan alokasi Investasi di Equity Fund (Saham) maka NILAI POLIS aktualnya pasti jauh di bawah tabel ilustrasi yang paling rendah sekalipun (umumnya 5-7%).

Dan Faktanya pergerakan NAV di tiap perusahaan Asuransi tidak selalu sama dengan pergerakan IHSG. Disinilah kinerja Fund Manager di tiap perusahaan asuransi di uji performance & konsistensinya.

Namun ada yang berargumen seperti ini:
Tapi Asuransi kan bicara tentang proteksi. Tidak perlu bingung soal nilai Investasi di polis bro. Anggap saja sebagai bonus kalo nanti masih ada nilainya. Paling penting PROTEKSI nya. Ini kan tujuan utama kita membeli Asuransi
…….

Lalu tanya saya, bagaimana dengan kelangsungan Proteksi bila nilai polis Unit Link tidak mencukupi?
Apakah nasabah paham sedari awal & siap untuk menambahkan lagi cadangan premi nya?
Berapa premi/Topup yang harus di tambahkan?
Bisa untuk memperpanjang proteksi berapa lama?
Berapa biaya yang dikenakan setiap bulan?
Apakah biaya tersebut akan naik terus seiring waktu?
Berapa persen kenaikannya?
Bisakah nasabah mendapatkan tabel rate biaya tersebut?
Apakah ada jaminan biaya tersebut akan selalu sama dengan tabel rate, dan tidak ada kenaikan dikemudian hari?
Siapa yang akan memantau & mengingatkan saat Nilai Polis sudah tidak cukup, puluhan tahun kemudian?
Dimana & Bagaimana kita bisa memantaunya?
Berapa lama sekali harus di pantau?
Apa yang terjadi kalo Polis Unit Link terlanjur Lapse di saat usia tua?
Apakah bisa di pulihkan saat saya sudah ada riwayat sakit?
Kalo sehat tapi sudah usia 72 tahun apakah bisa di pulihkan?
Dan seterusnya… dan seterusnya…
….
….

Mungkin ada yang menjawab lagi:
Kan ada fund lain seperti Fix Income/ pendapatan tetap (Obligasi) dan Pasar Uang, yang kinerjanya cukup stabil selama 9 tahun ini. Tidak harus melulu dana nasabah di alokasikan di Fund Equity/Saham.
….
Yes.. Benar sekali 👍🏻👍🏻
Nasabah punya opsi untuk menempatkan dananya di fund non Equity sedari awal

Tapi saya pingin tahu nih…
Dimana sih alokasi fund polis Unit Link kita pribadi & nasabah-nasabah pada umumnya?
Kalo saya boleh menebak…
Sebagian besar di Saham/ Equity!
Benar kan….? 😀
Mengapa?
Karena sebagian besar dari kita masih berharap hasil yang fantastis seperti di periode emas terulang kembali (periode tahun 2002 – 2008). Betul?

Saya percaya bahwa:
Asuransi adalah bicara tentang Kapastian & Ketenangan Pikiran (Peace of Mind).
Produk TRADITIONAL adalah solusi tepat untuk menjawab kebutuhan di atas.
Back to Basic.
Indonesia juga sudah bukan lagi negara berkembang seperti 20 tahun yang lalu. Suku bunga juga akan turun seperti negara maju pada umumnya. Suku bunga yang rendah dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi & bisnis di sektor riil. Maka kita perlu realistis dalam membuat estimasi ilustrasi di produk Unit Link. Kita perlu memilih alokasi Investasi yang sesuai profile nasabah & sesuai kondisi pasar. Jangan terus terjebak kepada Eforia Indahnya pertumbuhan IHSG di periode Emas.

Tentu saya tetap optimis bahwa bursa saham di Indonesia akan recovery & berkembang bagus kedepan. Dan selalu ada kesempatan & peluang di setiap krisis. Saat bursa terkoreksi dalam, maka itu adalah waktu yang tepat untuk masuk & berinvestasi. Namun bukan berarti selalu adalah Unit Link Solusinya (penyakit apapun obatnya panadol). Nasabah untuk berinvestasi di pasar saham: bisa membeli Reksadana kok, langsung membeli saham atau membeli Unit Link yang memang benar-benar di rancang untuk Investasi (Single Payment) dengan biaya akuisisi yang rendah. Membeli saham juga sudah begitu mudah saat ini, secara online tinggal klik-klik di mobile gadget/ smartphone.

Jadi seorang Financial Advisor seharusnya seperti seorang dokter. Mendiagnosa apa “penyakit” nya lalu memberikan obat yang sesuai. Dan obat yang diberikan haruslah sesuai dengan kebutuhan pasien, bukan atas dasar kepentingan pribadi si dokter, terkait: Fee yang di dapat, Insentif, Keterbatasan varian Obat dan hal-hal lainnya.

Bila nasabah membutuhkan kepastian & ketenangan pikiran, maka saya pastikan produk TRADITIONAL adalah pilihan yang tepat. Ada Wholelife, Universal Life, Endowment, Anuity, Standalone, Termlife, Term Insurance with Return of Premium, dan lain sebagainya. Buy and forget it!
Cukup stor saja preminya sesuai kontrak. Maka Proteksi juga akan berjalan sesuai masa proteksi tanpa khawatir akan naik turun Investasi di pasar keuangan.

Bagaimana dengan Unit Link?

UNIT LINK tetap bisa menjadi Solusi yang BAGUS untuk proteksi, asal paham cara kerja & merancangnya dengan baik. Menggunakan asumsi & estimasi yang realistis sesuai kondisi & profile resiko nasabah. Dan tentunya siap dengan segala resiko pasar yang ada. Idealnya kita perlu paham tentang Investasi di pasar keuangan. Sebagai contoh: saat di China mulai mengalami pandemi Corona, apa yang harus di lakukan pada portofolio kita? Haruskah di rubah ke alokasi yang lebih konservatif? Kapan harusnya waktu yang tepat di lakukan perubahan tersebut?

Tahukah bahwa di akhir tahun 2019 sebenarnya beberapa Fund Manager/ Fund House di Luar Negeri sudah memberikan rekomendasi untuk mengalihkan sebagian besar portofolio Saham ke Bonds/ Obligasi. Strategy nya adalah untuk bertahan, karena kekhawatiran akan terjadi Resesi Ekonomi Global. Ini jauh sebelum wabah corona melanda dunia. Apakah nasabah atau bahkan agen asuransi yang menjual Unit Link tahu informasi tersebut?

Saya dapat memaklumi kalo banyak yang tidak tahu akan hal ini. Karena memang agen asuransi tidak terlatih & spesialisasi di bidang Investasi. Apalagi buat orang awam yang sebagai nasabah.
Walaupun kami paham bahwa ada beberapa metode yang bisa dilakukan agar bisa mengoptimalkan polis Unit Link, seperti melakukan Switching sesuai trend market, Balancing portofolio secara berkala, membayar premi secara reguler dalam periode yang pendek yang dikenal dengan strategi Cost Dollar Averaging dll. Namun tentu hal-hal diatas perlu pengetahuan, keahlian & monitoring secara berkala

Dengan penuh Rasa Hormat, sebagai seorang Financial Advisor saya sangat menghargai profesi para Agen Asuransi yang telah berjuang keras untuk menyadarkan dan memastikan setiap orang memiliki Proteksi. Namun berjuang tanpa pengetahuan yang cukup juga akan sia-sia. Saya khawatir hanya akan mendatangkan complain, keluhan & caci maki dari nasabah dikemudian hari. Yang membuat Image profesi Financial Advisor kembali tercoreng.

Jadi mari kita memahami konsep asuransi dengan baik & benar. Tahu keunggulan, kekurangan & karateristik tiap produk yang ada, Unit Link maupun Traditional. Dan bersama-sama memberikan saran & rekomendasi yang Terbaik buat para calon nasabah sesuai dengan keburuhan dan profile mereka. Jangan Over Promise and Over Confindent. Just be Realistic.

Jadi mana yang lebih bagus?
UNIT LINK atau TRADITIONAL?

Silahkan di jawab & komentar ya 😀

Suntejo Lekry
ST CFP QWP AEPP
www.SuntejoLekry.com